Kamis, 15 Januari 2015

Jum'at Adalah Untuk Muslim


Hari Jum'at Adalah Untuk Muslim

Narrated Abu Huraira:

I heard Allah's Messenger (ﷺ) (p.b.u.h) saying, "We (Muslims) are the last (to come) but (will be) the foremost on the Day of Resurrection though the former nations were given the Holy Scriptures before us. And this was their day (Friday) the celebration of which was made compulsory for them but they differed about it. So Allah gave us the guidance for it (Friday) and all the other people are behind us in this respect: the Jews' (holy day is) tomorrow (i.e. Saturday) and the Christians' (is) the day after tomorrow (i.e. Sunday)."

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ، قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ هُرْمُزَ الأَعْرَجَ، مَوْلَى رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ، سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏ "‏ نَحْنُ الآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا، ثُمَّ هَذَا يَوْمُهُمُ الَّذِي فُرِضَ عَلَيْهِمْ فَاخْتَلَفُوا فِيهِ، فَهَدَانَا اللَّهُ، فَالنَّاسُ لَنَا فِيهِ تَبَعٌ، الْيَهُودُ غَدًا وَالنَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ ‏"‏‏.‏

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad banwa 'Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj mantan budak Rabi'ah bin Al Harits, menceritakan kepadanya bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita datang terakhir dan pertama pada hari kiamat, meskipun mereka diberi Kitab sebelum kita. Dan ini adalah hari dimana mereka mendapat kewajiban, namun kemudian mereka berselisih di dalamnya. Allah lalu memberi hidayah kepada kita, maka semua manusia akan mengikuti kita (hari ini), besok hari untuk Yahudi dan Nashrani hari setelahnya lagi."
Sahih Al-Bukhari 0876
http://sunnah.com/bukhari/11

Rabu, 14 Januari 2015

Tahajud



TAHAJJUD
(Prayer at Night)

Narrated Ibn `Abbas:
When the Prophet (ﷺ) got up at night to offer the Tahajjud prayer, he used to say: Allahumma lakal-hamd. Anta qaiyyimus-samawati wal-ard wa man fihinna. Walakal-hamd, Laka mulkus-samawati wal-ard wa man fihinna. Walakal-hamd, anta nurus-samawati wal-ard. Wa lakal-hamd, anta-l-haq wa wa'duka-lhaq, wa liqa'uka Haq, wa qauluka Haq, wal-jannatu Han wan-naru Haq wannabiyuna Haq. Wa Muhammadun, sallal-lahu'alaihi wasallam, Haq, was-sa'atu Haq. Allahumma aslamtu Laka wabika amantu, wa 'Alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu wa bika khasamtu, wa ilaika hakamtu faghfir li ma qaddamtu wama akh-khartu wama as-rartu wama'a lantu, anta-l-muqaddim wa anta-l-mu akh-khir, la ilaha illa anta
(or la ilaha ghairuka).
O Allah! All the praises are for you, You are the Holder of the Heavens and the Earth, And whatever is in them. All the praises are for You; You have the possession of the Heavens and the Earth And whatever is in them. All the praises are for You; You are the Light of the Heavens and the Earth And all the praises are for You; You are the King of the Heavens and the Earth; And all the praises are for You; You are the Truth and Your Promise is the truth, And to meet You is true, Your Word is the truth And Paradise is true And Hell is true And all the Prophets (Peace be upon them) are true; And Muhammad is true, And the Day of Resurrection is true.
O Allah ! I surrender (my will) to You; I believe in You and depend on You. And repent to You,
And with Your help I argue (with my opponents, the non-believers)
And I take You as a judge (to judge between us).
Please forgive me my previous And future sins; And whatever I concealed or revealed And You are the One who make (some people) forward And (some) backward. There is none to be worshipped but you .
Sufyan said that `Abdul Karim Abu Umaiya added to the above,
'Wala haula Wala quwata illa billah'
(There is neither might nor power except with Allah).

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَبِي مُسْلِمٍ، عَنْ طَاوُسٍ، سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ ‏"‏ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ، لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ـ أَوْ لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ ـ ‏"‏‏.‏ قَالَ سُفْيَانُ وَزَادَ عَبْدُ الْكَرِيمِ أَبُو أُمَيَّةَ ‏"‏ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ ‏"‏‏.‏ قَالَ سُفْيَانُ قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ أَبِي مُسْلِمٍ سَمِعَهُ مِنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم‏.‏

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata,
telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abu Muslim dari Thawus bahwa dia mendengar Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila berdiri melaksanakan shalat malam,
Beliau memulainya dengan membaca doa (istiftah:
"Allahumma lakal hamdu.
Anta qayyumus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Wa lakal hamdu lakal mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi.
Wa lakal hamdu antal haqq wa wa'dukal haqq wa liqao-ukal haqq wa qaulukal haqq wal jannatul haqq wan naarul haqq wan nabiyyuuna haqq wa muhammadun shallallhu wa salam haqq was saa'atu haq.
Allahumma laka aslamtu wa bika aamantu
wa 'alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wa bika khashamtu wa ilaika haakamtu,
faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa 'Abdullah'lantu antal muqaddimu wa antal mu'akhiru laa ilaaha illaa anta" atau "laa ilaaha ghoiruka".

"Ya Allah bagiMulah segala pujian. Engkaulah Yang Maha Memelihara langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya.
Dan bagiMulah segala pujian, milikMu kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya.
Dan bagiMu segala pujian, Engkau cahaya langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya.
Dan bagiMu segala pujian,
Engkaulah raja di langit dan di bumi serta apa yang ada pada keduanya.
Dan bagiMulah segala puian,
Engkaulah Al Haq (Yang Maha Benar),
dan janjiMu haq (benar adanya),
dan perjumpaan dengaMu adalah benar,
firmanMu benar,
surga adalah benar,
neraka adalah benar,
dan para nabiMu benar,
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam benar
dan hari qiyamat benar.
Ya Allah, kepadaMulah aku berserah diri,
kepadaMulah aku beriman,
kepadaMu lah aku bertawakal,
kepadaMulah aku bertaubat (kembali),
karena hujah yang Kau berikan kepadaku aku memusuhi siapapun yang menentang (syareat-Mu) dan kepadaMu aku berhukum.
Ampunilah aku dari dosa yang lalu maupun yang akan datang,
yang aku sembunyikan atau yang aku tampakkan.
Engkaulah yang Awal dan yang Akhir
dan tidak ada ilah yang berhaq disembah selain Engkau atau tidak ada ilah selainMu"

Berkata, Sufyan; Dan ditambahkan oleh 'Abdul Karim Abu Umayah:
"Wa laa haula wa laa quwwata illaa billah"
(Tidak ada daya dan upaya kecuali Engkau).

Berkata, Sufyan dari Sulaiman bin Abu Muslim dia mendengarnya dari Thawus dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Sahih al-Bukhari 1120
http://sunnah.com/bukhari/19


Jumat, 26 Desember 2014

GALAU



GOD ALWAYS LISTENING AND UNDERSTANDING

"Sembahlah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tak melihat-Nya pasti Dia melihatmu."
(HR. Muslim dari Umar R.A)
أن تعبد الله كأنك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك
Allah SWT menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia baik yang merupakan kelezatan dunia, maupun yang berupa siksa atau kepahitannya, semuanya itu adalah kada dan kadar yang telah digariskan dan sesuai dengan kehendak Allah yang telah ditetapkan di muka bumi.
Manusia di dalam usahanya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai yang baik yang diingininya dan mencegah hal-hal yang berbahaya yang akan menimpa dirinya. Janganlah ia menyesal dan merasa kecewa apabila ia menemui hal-hal yang tidak sesuai dengan usaha dan keinginannya, karena yang demikian itu adalah di luar kemampuannya dan bagaimanapun juga ketentuan Allah-lah yang akan berlaku dan menjadi kenyataan.

Sebagaimana firman-Nya:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
maa ashaaba min mushiibatin illaa bi-idzni allaahi waman yu/min biallaahi yahdi qalbahu waallaahu bikulli syay-in 'aliimun
Artinya:
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. At Taghaabun [64]:11)

Firman berikutnya:
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
qul lan yushiibanaa illaa maa kataba allaahu lanaa huwa mawlaanaa wa'alaa allaahi falyatawakkali almu'minuuna
Artinya:
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."
(Q.S At Taubah [9]:51)

Allah SWT memberi petunjuk kepada orang yang beriman melapangkan dadanya, menerima dengan segala senang hati apa yang terjadi pada diri nya, baik yang sesuai dengan yang diingininya, maupun yang tidak, karena ia yakin bahwa kesemuanya itu dari Allah SWT.

Sebagaimana Allah menjelaskannya dalam ayat yang berbunyi:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
aynamaa takuunuu yudrikkumu almawtu walaw kuntum fii buruujin musyayyadatin wa-in tushibhum hasanatun yaquuluu haadzihi min 'indi allaahi wa-in tushibhum sayyi-atun yaquuluu haadzihi min 'indika qul kullun min 'indi allaahi famaali haaulaa-i alqawmi laa yakaaduuna yafqahuuna hadiitsaan
Artinya:
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan {319}, mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan {320} sedikitpun ?"
{319} Kemenangan dalam peperangan atau rezki. {320}  Pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan.
(Q.S An Nisa' [4]:78)
Sabda Rasulullah s.a.w.:
"Allah SWT mengetahui segala sesuatunya, mengetahui bisikan hati seseorang, rahasia yang tersembunyi di dalamnya dan melihat gerak-gerik seseorang."

Shadaqallahul a’dzhim (Maha Benar Allah, yang Maha Agung)
http://quran.bacalah.net/content/surat/index.php